until the very end.

Posted on: Aug 4, 2012 @ 8:16 PM | 0 comment(s)

Just Because Everything's Changed

...doesn't mean it's never been this way before.

Entah. Saya juga bingung mau ngomong apa di sini, walau kenyataannya saya selalu bingung mau ngomong apa. Sejujurnya banyak yang mau saya omongin, tapi ya itu tadi, saya bingung cara ngomongnya gimana. In fact saya bukan cewek yang munafik sama blognya sendiri dan selalu menggunakan emotikon menangis tiap kali ngeblog walaupun sebenarnya pengen pake emot jari tengah. Saya nggak kayak gitu. To be honest, kalau mengangkat jari tengah itu dianggap sopan, saya bisa aja publish satu entri blog dengan isi emotikon jari tengah semua. Nggak bercanda lho, ini.

Satu kata yang bisa mendeskripsikan perasaan saya saat ini: saya kecewa.

Saya kecewa sama anda. Iya, Anda. Kenapa, oh kenapa Anda harus berubah—setelah saya telaah lagi, saya nggak sadar kalau karakter Anda berubah. Berubah bagaimana, maksudnya? Berubah dari semacam gentle menjadi immature. Yang polos menjadi cewek supertahu segalanya. Yang menyalahgunakan kepintaran, yang menyalahgunakan bakat... yang bukan diri Anda yang saya kenal sebelumnya. As I sat back in my room and had a conversation with myself I realized that I didn't want to lose the character that I began my adventures with.

Yang ironis adalah bahwa Anda di sini adalah diri saya sendiri.

Saya kehilangan Anda; diri saya sendiri. Karakter saya sendiri. It's surely going to take a while for everyone to allow me back in their lives, tapi saya nggak mau berubah. Saya pengen jadi saya yang dulu, yang disukai semua orang, yang dibicarakan semua orang... in a good way. Hell, bagaimana bisa yang namanya eksistensi mengubah saya jadi setan tanpa hati? Demi Tuhan saya ingin kembali ke Tahun Baru yang lalu, mengulang segalanya, karena dari situlah hidup saya tiba-tiba berubah menjadi neraka jahanam tanpa perlindungan apapun!

Sementara saya kangen diri saya yang dulu; saya benci diri saya yang sekarang.

Labels: rants